Jumat, 09 Januari 2015

Road Map Pemuda Membangun Desa

Berbicara mengenai pembangunan sebuah desa adalah hal yang sangat menarik, karena Desa adalah harapan kemajuan sebuah bangsa, paradigma yang selama ini menganggap desa dan masyrakatnya adalah tertinggal dan Desa dianggap ketertinggalan jadi paradigma itu mengamini jika seolah - olah untuk sukses haruslah kekota besar, paradigma itu harus segera ditinggalkan oleh karena itu membangun sebuah desa adalah harga mati yang harus segera direalisasikan. semua elemen di desa mulai dari aparatur desa ( kerawat desa ) hingga seluruh lapisan masyarakat harus bersama - sama mewujudkan pembangunan desa yang arif dan bijaksana.

Dalam artikel ini penulis ingin sedikit menyampaikan sebuah rumusan strategis untuk membangun desa , sebuah konsepsi strategis yang bisa dijalankan oleh semua unsur terlebih bagi pemuda - pemuda desa dengan beragam organisasi yang dinaunginya. Kenapa pemuda ?? karena pemuda adlah gairah yang membara dari desa itu sendiri , jika pemudanya bangkit dan bergerak maka bukan musatahil impian Desa yang mandiri adalah kenyataan. Tapi untuk mewujudakan semua itu pemuda desa tidak hanya berorganisasi, kumpul - kumpul atau hanya membuat sebuah kegiatan - kegiatan, tapi lebih dari itu pemuda harus memiliki konsepsi atau bisa dibilang memiliki rencana yang jelas. tentunya ibarat kita mengendarai kendaraan untuk menuju suatu tujuan kita harus memiliki peta jalan ( road map ) yang tepat sehingga lebih efektif dan efesien perjalan kita .

Dalam artikel ini penulis mengibaratkan membangun sebuah desa ibarat kita pergi kesuatu tujuan dengan kendaraan yang kita cintai, Sopirnya adalah Pemuda, kendaraanya adalah organisasi kepemudaan yang kita bentuk, jalannya adalah suatu upaya pembangunan sebuah desa dan tujuannya adalah mewujudkan Desa mandiri yang mampu jadi harapan masyarakatnya, sebuah desa yang memiliki ekonomi yang bagus, Kesehatan yang baik dan infrastruktur yang mantabz, sehingga para generasi muda tidak harus pergi ke daerah lain atau luar negeri untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. oleh karena itu kita harus mebicarakan peta jalan ( Road Map )untuk mencapai tujuan itu.

Untuk itu mari kita bahas peta rencana pembangunan desa. Ada hal - hal atau langkah - langkah yang perlu kita lakukan untuk mewujudkan semua itu.

1. Mengetahui permasalahan yang muncul di desa kita.

Untuk melangkah dalam membangun desa kita harus memetakan permasalahan apa saja yang terjadi didesa kita baik dari sisi Ekonomi , Budaya dan adat istiadat, Kesehatan, Kultur masyarakat dan Infrastruktur desa penunjang semua sisi sebelumnya. Kita ambil contoh dalam bidang Infranstruktur desa banyak jalan yang rusaj, susahnya menuju tempat2 strategis seperti pasar , dll sehingga hasil perekonomian tidak bisa dijual keluar. Dibidang kesehatan banyaknya angka kematian usia muda , Banyaknya penyakit, mewabahnya virus HIV dan AIDS di desa kita dll. Di bidang ekonomi misalnya susahnya mencari lapangan pekerjaan, pertanian yang merosot, tidak adanya terobosan sektor ekonomi baru untuk dijadikan lapangan pekerjaan. dan masih banyak masalah yang perlu kita gali dan kita petakan mana yang akan jadi perioritas yang akan kita selesaiakn terlebih dahulu.

2.Menyiapkan Konsep atau solusi permasahan

Setelah beragam permasalahan kita kumpulkan dan kita list secara skala prioritas saatnya kita mencoba menguaraikan masalah itu dan mencari alternatif penyelesaian masalah itu.misalnya Masalah ekonomi dimana lapangan pekerjaan susah  dicari, kita harus menemukan alternatif lapangan pekerjaan baru atau meningkatkan kualitas lapangan pekerjaan yang sudah ada, seperti meningkatkan sektor pertanian dan perikanan, sektor usaha kecil dan menengah, sektor jasa jika memang pasarnya besar.

3. Menyiapkan Pelaku dan Pendanaan

Setelah , masalah ketemu dan solusi pemecahan masalah kita dapat saatnya kita menyiapkan pelaku dan dari mana biaya untuk mewujudkan cita - cita dan menjalankan solusi pemecahan maslah didesa. Pelaku kegiatan selain pemuda yang ada didesa sebagai motor penggerak juga harua ada para ahli dibidangnya seperti konsultan dibidang pertanian, perikanan, kesehatan dll, untuk merekut mereka kita harus mendata potensi sumberdaya manusia yang ada didesa kita dan mencari relawan yang mau membantu. Banyak organisasi diluar kita yang mempunya visi misi pembangunan desa. selain itu dalam hal pendanaan bisa dibentuk Bank desa dimana anggotanya adalah semua masyrakat desa dan pengelolanya juga masyarakat desa itu dan orientasi keuangannya untuk permodalan ekonomi dan kegiatan sosial desa itu sendiri, Bisa juga dengan dibentuk Badan Usaha milik desa ( BUMDES ) dimana badan usaha tersebut mengelola aset desa dan masyarakat sehingga hasilnya bisa digunakan untuk mewujudkan pembangunan desa itu. Bumdes bisa mengelola tanah - tanah desa yang tidak terpakai , lahan - lahan produktif, menjadi penggerak UKM - UKM dalam hal pemasaran dll.

4. Menyiapkan Organisasi sebagai motor penggerak.

Hal terpenting lainnya adalah menyiapkan organisasi sebagai alat untuk berjuang mewujudkan cita - cita itu. Dengan adanya organisasi yang legal, maga dalam hal pendekatan kepada masyarakat atau menghimpun mereka akan lebih mudah, bisa bekerja sama denga pemerintah desa, dan bisa berhubungan dengan organisasi - organisasi dilur yang mempunyai visi misi yang sama, karena saat ini banyak sekali organisasi diluar baik nasional maupun International yang bisa mengucurkan dana untuk pembangunan sektor perdesaan, dengan organisasi yang legal maka pergerakan pemuda dalam membangun desa akan lebih masif dan terarah.

Demikian sekelumit pemikiran tentang peta jalan yang harus dijalankan dalam rangka membangun desa , sehingga desa bisa berkembang maju dan perekonomian masyarakatnya maju pada akhirnya akan mendongkrak perkembangan nasional.

Indonesia bangkit Pemuda membangun negeri.
Bersama mewujudkan Masyarakat Indonesia Madani

MN. Nawawi *

* Penulis adalah Founder dan Inisaitor Indonesia Muda Berpijar
* Kunjungi Laman Penulis di catatanawi.blogspot.com








































































Selasa, 06 Januari 2015

PEMUDA MEMBANGUN DESA

          Kemajuan sebuah desa sulit dilepaskan dari keberadaan para pemudanya. Pemuda adalah sumber energi atau kekuatan bagi terbangunnya sebuah peradaban desa. Perannya sangat dibutuhkan guna melejitkan dinamika kehidupan desa. Kata-kata tersebut tidaklah bersandar pada ungkapan tiada makna. Setidaknya, pujian-pujian Bung Karno terhadap pemuda yang bernada optimistis telah mengindikasikan bahwa pemuda memiliki kelebihan tersendiri. Namun kini, tampaknya nada optimisme tersebut mulai sumbang. Para pemuda yang diharapkan menjadi motor penggerak kemajuan bangsa, adakalanya justru melakukan tindakan-tindakan kurang membangun dan jauh dari nilai luhur nenek moyangnya. Terkubang dalam godaan seks bebas, narkoba, tawuran bermahkotakan anarkisme, dan boros seakan tak cacat manakala dilekatkan pada kehidupan para pemuda. Dengan kata lain, para pemuda tak jarang dipandang sebagai pengusik tatanan hidup dalam bermasyarakat.
          Kebebasan yang seakan menjanjikan kenikmatan tak terkirakan telah membuyarkan nurani sebagian besar para pemuda. Tidak hanya mereka yang bermukim di kota. Pemuda desa pun tak jauh beda. Para pemuda desa hidupnya mulai terarah pada hidup liar dengan melakoni dunia kriminalitas seperti perampokan, pencurian, dan atau penjambretan. Paling ringan biasanya nongkrong di pinggir jalan. Bukan berdiskusi atau memperbincangkan persoalan desa untuk kemudian mencarikan jalan keluarnya, melainkan lebih pada membuang-buang waktu saja. Pada konteks itu, pentingnya suatu organisasi kepemudaan menemukan titik pijaknya. Para pemuda desa harus disatukan dalam sebuah wadah yang bisa mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, wadah tersebut nantinya dapat dijadikan wahana keilmuan serta pengabdian pada masyarakat. Dengan adanya organisasi kepemudaan di desa, maka segala hal yang mengarah pada hidup destruktif bisa diminimalisasi sedemikian rupa. Ketika idealitas itu mewujud nyata, kedamaian hidup di masyarakat desa bukanlah suatu hal yang mustahil.
          Organisasi pemuda desa sebagai wahana pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bermutu dan terarah mendesak digalakkan. Perangkat desa yang selama ini berkesan hanya penyalur beras untuk orang miskin (raskin) akan kuasa melakukan terobosan-terobosan baru dalam memajukan desanya melalui organisasi pemuda desa. Lebih dari itu, keterlibatan pemuda desa yang tergerakkan dalam organisasi akan menjadi kekuatan tak terpatahkan dan mampu menjadi perangsang bagi program kerja yang telah dirumuskan oleh para perangkat desa. Pada aras itu, pemuda terdidik haruslah berada di garda depan. Dia harus benar-benar menjadi satria pelopor perubahan desa. Ia jugalah yang mesti menjadi teladan bagi para pemuda yang dari segi pendidikannya terbilang rendah. Ketika para pemuda berpendidikan tinggi dengan yang berpendidikan rendah berkumpul dan bersatu dalam sebuah organisasi pemuda desa, akan terjadilah gesekan pembaruan yang tentu sangat bermanfaat bagi masa depan desa.
          Kendati begitu, terwadahinya para pemuda desa dalam suatu organisasi tidak cukup dianggap final. Masih banyak hal yang menuntut adanya penanganan secara optimal. Optimalisasi tersebut berkenaan dengan ketimpangan hidup yang masih saja memudarkan warna dinamika kehidupan desa. Sebut saja misalnya berupa kebijakan-kebijakan perangkat desa yang belum mencerminkan nilai-nilai kebajikan. Kita tentu pernah menyaksikan atau setidaknya mendengar keluh kesah masyarakat atas kebijakan perangkat desa yang bertendensi pada ketamakan seperti, proses penyaluran raskin yang jauh dari harapan. Dari itulah, tatkala organisasi pemuda desa terbentuk maka daya nalar kritis atas kinerja perangkat desa amat penting dilabuhkan dalam lautan hidup bermasyarakat.
         Upaya-upaya semacam itu membutuhkan kesabaran dan perjuangan keras serta pantang menyerah. Sebagai pengemban amanah masyarakat, perangkat desa tak boleh abai dalam memerhatikan para pemudanya. Organisai pemuda desa yang terbentuk janganlah dijadikan tunggangan untuk mencapai ambisi kekuasaan yang terbingkai dari sikap tamak dan rakus pada harta. Bila organisasi terbut dijadikan alat melegitimasi kekuasaan yang dehumanis, maka justru keangkaramurkaanlah yang bakal mengemuka dan bahkan membumi sepanjang persada ini.
           Masalah tidak akan menyerah begitu saja, pemuda harus benar - benar meiliki idelaisme yang kuat dalam rangka membangun desanya, pembentukan organisasi bukanlah perkara mudah dibutuhkan semangat persatuan pemuda sehingga terwujud suatu gerakan saling bahu membahu mendirikan sebuah organisasi, disisi lain dengan munculnya organisasi pemuda akan ada masalah baru seperti terkait pengakuan akan eksistensi organisasi itu oleh masyarakat, terarahnya program yang masif untuk pembangunan desa bukan sekedar kegiatan hura - hura semata, pendanaan organisasi sehingga sanggup mencukupi kebutuhan organisasi dalam menajlankan gerakan perubahan untuk desa.
         Untuk itu perlu diambil langkah - langkah dalam rangka memperkokoh perjuangan pemuda dalam membangun desanya , langkah - langkah yang bisa diambil sebagai berikut :

  1. Bersinergi dengan para sesepuh desa dan perangkat desa.Hal ini sangatlah perlu karena dalam sebuah desa sudah ada tatanan dan perundang - undangan yang mengikat baik tertulis maupun tidak tertulis, keberadaan kaum sesepuh kadangkala akan menjadi penghambat gerakan pemuda jika tidak ada pendekatan humanistis sehingga para sesepuh memahami akan tujuan gerakan kaum muda itu. Keterlibatan perangkat desa sangat membantu jalannya organisasi pemuda sehingga permasalahan yang timbul bisa diselesaikan bersama.
  2. Membentuk organisasi kepemudaan dalam sebuah desa. Membentuk sebuah organisasi tidak hanya berkumpul bersama , melakukan kegiatan bersama tapi lebih dari itu, membentuk organisasi harus memikirkan sistem manajerial dan administrasi yang baik sehingga seyiap program - program bisa terarah dan terevaluasi, disamping itu pengakuan organisasi juga diperlukan, organisasi yang baik harus jelas , terdaftar dan di kenal oleh masyrakat. pendaftaran organisasi bisa lewat notaris , pemerintah daerah hingga kementrian hukum dan HAM, atau minimal organisasi disyahkan oleh kepala desa setempat diketahui oleh camat sehingga setiap kegiatan akan dicap legal oleh masyarakat.
  3. Memperkuat unsur pendanaan organisasi. Pendanaan organisasi adalah ruh yang menggerakkan roda organisasi disamping semangat bersatu dan membangun desa, pendanaan bisa diperoleh dari iuran anggota atau sumbangan dari pihak - pihak yang independen tanpa unsur yang justru akan merugikan organisasi, sumbangan bisa dari perseorangan maupun institusi, organisasi juga bisa bermitra dengan lembaga - lembaga donatur sosial baik dalam negeri maupun luar negeri, untuk langkah awal pendanaan bisa diperoleh dari iuran anggota dan sumbangan para pemuda atau masyrakat desa lain yang telah berhasil secara ekonomi. Banyak desa yang masyarakat dan pemudanya merantau kelain daerah dengan pendekatan yang baik dipastikan mereka mau membantu jalannya organisasi tersebut bisa dikata sama - sama pemuda dalam desa yang sama yang tinggal didesa menggerakkan organisasi untuk kemajuan desanya dan yang berada di lain daerah membantu secara finansial sehingga semua pemuda bisa membangun desanya.
           Pemuda adalah harapan, mari bersama - sama membangun Desa kita untuk kemajuan bangsa ini.
Indonesia bangkit, Pemuda membangun negeri
Mari bersama - sama mewujudkan Masyarakat Indonesia Madani.
( Dari berbagai sumber )

MN Nawawi  *

* Penulis adalah Founder dan Inisiator Indonesia Muda Berpijar
* Kunjungi Blog Penulis  catatanawi.blogspot.com